Mahasiswa dan Makna Perkuliahan

Friday, October 24, 2008

Dalam bukunya yang berjudul “Mahasiswa yang Berpikir Strategis”, M. Taufiq Amir membukakan pikiran pembaca (dalam hal ini mahasiswa) tentang makna perkuliahan. Kuliah tidak hanya duduk di kelas, mendengarkan ceramah dosen, mengerjakan tugas, lalu mendapatkan huruf mutu, dan Indeks Prestasi (IP). Nilai memang penting, tetapi ada hal yang tidak kalah penting yang malah sama sekali tidak diperhatikan oleh mahasiswa kebanyakan, yaitu makna dari perkuliahan itu sendiri.

Banyak mahasiswa yang masuk ke sebuah jurusan tanpa target, tanpa goals, dan tanpa cita-cita. Mereka hanya go with the flow, jalani apa adanya, dan cenderung menerima apa saja yang diberikan dosen. Hasilnya pasti tidak optimal. Inilah yang disebut pembelajaran yang teacher centered. Perkuliahan terpusat kepada dosen. Terkadang, ketika dosen membuka dan mulai menerangkan materi melalui slide-nya, mahasiswa hanya mencatat tanpa dimengerti. Mahasiswa bukanlah siswa SMA yang mungkin proses pembelajarannya masih ‘disuapi’. Ini mahasiswa, siswa yang luar biasa. Dari segi intelektualitas tentu berbeda. Keadaan yang diharapkan adalah, ketika mahasiswa masuk kelas, dosen menciptakan kondisi perkuliahan yang menggunakan mahasiswa sebagai objeknya, yaitu metode pembelajaran learner centered. Dengan begitu, mahasiswa mengerti apa yang dipelajari, terjun langsung, mengaitkan materi dengan realitas sehingga materi tersebut dapat digunakan untuk memecahkan persoalan di dunia nyata.

Menemukan masa depan, bukan hanya memprediksinya. Begitulah kira-kira apa yang dijelaskan penulis dalam buku ini. Prediksi atau pandangan kita terhadap masa depan harus ditentukan sekarang juga. Maka, dibutuhkan visi yang jelas yang membantu kita mendayagunakan seluruh potensi, komitmen, dan energi diri. Selain itu, visi juga berguna untuk memudahkan kita dalam merancang setiap aksi dalam perkuliahan.

Education is not about preparing people to the future it also about inventing our future” (Oon-Seng Tan). Bisa dikatakan, kita adalah pencipta masa depan kita sendiri. Rumuskan visi dan simpan di berbagai tempat, organizer, buku harian, di meja belajar, dan tempat-tempat lainnya.
Nikmati proses kuliah nya, ada pembelajaran penting disitu, yaitu kecakapan hidup. Kecakapan hidup ini perlu dikelola dengan baik. Di buku ini, penulis menjelaskan bagaimana mengelola kecakapan diri atau yang disebut managing self. Selain itu, ada juga yang disebut kecakapan berpikir. Ini adalah hal yang sangat penting bagi mahasiswa yang ingin sukses dalam perkuliahan.

Dalam buku ini juga dijelaskan bagaimana dinamika masa depan yang dinamis yang dapat menjadi gambaran bagi mereka yang baru saja berganti status menjadi mahasiswa. Bukan hanya mahasiswa baru yang membutuhkan buku ini, tetapi juga mahasiswa-mahasiswa lama yang mungkin belum menemukan makna dari apa yang mereka jalani sekarang. Menjadi mahasiswa yang siap menghadapi dunia kerja, tentu diperlukan persiapan yang matang dan pengetahuan yang cukup, sehingga mahasiswa ini dapat memanfaatkan bangku perkuliahannya, tidak ada lagi yang menyia-nyiakan kesempatan dan uang orang tua tentunya. Jika anda salah satu mahasiswa yang belum juga menemukan makna dari perkuliahan yang anda jalani sekarang, buku ini bisa menjadi bahan pemikiran yang dapat merubah pola pikir anda kedepannya. Jadi, mulailah untuk menata masa depan dari sekarang. Create a vision and reach it!

Lingga Murni Andarini
Mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad Jatinangor 2007

Labels:

0 comments: